PT Equityworld Futures Semarang – Ini Dia Proyeksi Pemangkasan Fed Minggu Ini dan Awal 2025 menurut Citi, JPM, Goldman Sachs, dan UBS

The Fed surprised many investors with a jumbo rate cut this week. It won't get much easier to predict the next move | CNN Business

PT Equityworld Futures Semarang – Para investor secara luas mengantisipasi bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17-18 Desember. Namun, sebagian besar perhatian pasar kemungkinan akan berpusat pada proyeksi ekonomi terbaru yang akan menyertai keputusan tersebut.

Proyeksi ini akan memberikan wawasan baru mengenai seberapa jauh para pejabat the Fed memperkirakan akan menurunkan suku bunga hingga 2025 dan kemungkinan hingga 2026.

Para pembuat kebijakan menghadapi lingkungan yang kompleks yang dibentuk oleh inflasi yang terus-menerus tinggi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, hasil pemilihan umum AS yang dapat mengubah perdagangan global dan kebijakan imigrasi, dan risiko geopolitik yang meningkat.

Mengingat banyaknya faktor yang perlu dipertimbangkan, banyak analis memperkirakan nada komentar The Fed - termasuk pernyataan kebijakannya, konferensi pers Ketua Jerome Powell, dan prakiraan yang diperbarui - akan sedikit lebih hawkish.

The Fed mungkin mengisyaratkan berkurangnya kesediaan untuk berkomitmen pada penurunan suku bunga lebih lanjut atau menunjukkan bahwa mereka mendekati akhir siklus pelonggaran dibandingkan dengan sikapnya di awal tahun ini.

Apa yang diharapkan bank-bank besar dari The Fed pada pertemuan Desember dan seterusnya
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa bank besar di Wall Street telah membagikan pandangan mereka mengenai pertemuan Desember The Fed dan jalur kebijakan yang diantisipasi ke depan. Berikut ini adalah beberapa pandangan utama mereka.

Citi"Penurunan suku bunga sangat mungkin terjadi pada hari Rabu pukul 14:00 dan hampir sepenuhnya dihargai oleh pasar yang beberapa minggu yang lalu telah menempatkan probabilitas yang signifikan pada jeda pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan ini. Saat ini pasar memperkirakan jeda di bulan Januari, dengan asumsi bahwa para pejabat The Fed akan khawatir disinflasi telah terhenti di atas target. Ketua Powell ingin menjaga semua opsi tetap terbuka, tidak memutuskan untuk melakukan pemangkasan pada pertemuan FOMC berikutnya.

"Titik tengah kemungkinan akan menunjukkan tiga daripada empat penurunan suku bunga 25bp tahun depan, tetapi kami memperkirakan Powell akan menekankan bahwa jalur suku bunga tidak pasti dan bergantung pada data."

JPMorgan: "Pada akhir pertemuan FOMC minggu depan, kami memperkirakan bahwa Komite akan menurunkan kisaran target suku bunga acuan sebesar 25bp menjadi 4,25-4,5%. Kami tidak melihat adanya perubahan besar dalam bahasa pernyataan atau panduan ke depan, meskipun kami masih berpikir bahwa jeda mungkin terjadi pada pertemuan Januari. Kami berpendapat bahwa perkiraan ekonomi akan menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dan inflasi yang lebih kuat tahun ini, dan bahwa titik-titik perkiraan median suku bunga akan direvisi untuk menunjukkan tiga kali pemangkasan tahun depan, bukan empat kali, seperti pada titik-titik di bulan September. Kami percaya bahwa titik median jangka panjang dapat naik hingga sekitar 3% atau sedikit lebih tinggi."

UBS: "Kami memperkirakan FOMC menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan FOMC bulan Desember, kemudian tidak menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Januari, namun melanjutkan penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Maret. Pada dasarnya, mereka bergeser ke kecepatan kuartalan. Kami skeptis hal ini akan berlangsung lama. Antara penurunan suku bunga Maret 2025 dan September 2025, kami memperkirakan akan terjadi lagi perlambatan pasar tenaga kerja."

Goldman Sachs: "FOMC kemungkinan akan menurunkan kisaran target suku bunga fed fund sebesar 25bp menjadi 4,25-4,5% pada hari Rabu. Kami memperkirakan pesan utama dari pertemuan Desember adalah bahwa FOMC mengantisipasi kemungkinan akan memperlambat laju penurunan suku bunga ke depan, dan kami telah merevisi perkiraan kami untuk tahun 2025 untuk meniadakan penurunan di bulan Januari. Kami terus memperkirakan pemangkasan di bulan Maret, Juni, dan September tahun depan, dan sekarang memperkirakan suku bunga acuan yang sedikit lebih tinggi yaitu 3,5-3,75%."

PT Equityworld Futures Semarang

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Equityworld Futures Semarang – Warning! Harga Minyak Naik Akibat Konflik Timur Tengah Bisa Tekan APBN

Gambar
  PT Equityworld Futures Semarang – Lonjakan harga komoditas minyak dunia akibat konflik geopolitik di Timur Tengah dinilai berpotensi memberikan tekanan besar terhadap APBN. Head of Industry and Regional Research PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dendi Ramdani menjelaskan sensitivitas fiskal Indonesia terhadap kenaikan harga minyak sangat tinggi. Ia menjelaskan berdasarkan analisis Kementerian Keuangan, setiap kenaikan US$ 1 per barel akan meningkatkan biaya subsidi energi sebesar Rp 6,9 triliun. "Jadi bisa dibayangkan kalau naik US$10 itu hampir Rp 69 triliun terus kemudian ke US$20 ya berarti hampir Rp 140 triliun, dan itu tentu akan berdampak nanti ke defisit," ujar Dendi dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia, Jumat (20/6/2025). Dendi menjelaskan, walaupun biasanya pemerintah menyalurkan kompensasi dan menjaga cash flow, perusahaan BUMN seperti Pertamina dan PLN akan terdampak. "Cashflownya itu bebannya di BUMN, tapi secara umum itu tentu akan meningkatkan harga minyak...
Baca selengkapnya

PT Equityworld Futures Semarang – 1.800 Ton Emas Orang RI Disimpan Di Bawah Bantal, Begini Penjelasannya

Gambar
  PT Equityworld Futures Semarang – Ada Fakta menarik bahwa masyarakat Indonesia masih menyimpang kekayaannya secara konvensional. Setidaknya dari catatan McKinsey & Company bahwa ada 1.800 ton emas yang disimpan di "bawah bantal". Hal ini diungkapkan, Deputi bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Ferry Irawan, dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (18/6/2025). "Target kita di catatan McKinsey itu ada sekitar 1.800 ton dalam tanda kutip di bawah bantal ini kita harapkan masuk dalam sistem kita, melalui bank Bullion, yang kita harapkan bisa kita putar ke ekonomi kita," kata Ferry, saat memberikan sambutan. Ferry mengatakan bahwa diharapkan emas yang dimiliki masyarakat itu bisa masuk dalam ekosistem bank bullion. Supaya bisa juga turut serta berperan dalam ekonomi Indonesia. Ferry juga mengatakan setidaknya sampai saat ini kegiatan sim...
Baca selengkapnya

PT Equityworld Futures Semarang – IHSG Melesat Tembus Level 7.200 Lagi, Ada Apa?

Gambar
  PT Equityworld Futures Semarang – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat hingga tembus area psikologi 7.200 jelang jeda sesi satu perdagangan hari ini (10/6/2025). Emiten yang memiliki nilai kapitalisasi yang menguat menjadi pendorong indeks utama pasar saham Indonesia. Berdasarkan data Refinitiv IHSG tercatat di 7.206 atau menguat 1,31% pada perdagangan hari ini sampai pukul 11.00 WIB. Emiten BBCA menjadi penggerak utama IHSG hingga siang ini dengan kontribusi 10,22 indeks poin atau 0,14% dari kenaikan IHSG, Kemudian ada emiten energi dan infrastruktur milik SInar Mas DSSA dengan kontribusi 10,19 indeks poin. Selanjutnya ada BMRI dan ada emiten milik Prajogo Pangestu TPIA dengan kontribusi masing-masing 8,81 indeks poin dan 6,20 indeks poin. Di sisi lain ada sentimen penting dari kelanjutan perang tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pejabat dari AS dan China mengadakan pembicaraan perdagangan pada Senin di London, dIInggrs dengan Menteri Keuangan AS Scott Bes...
Baca selengkapnya