PT Equityworld Futures Semarang – Harga minyak terus naik karena kekhawatiran meluasnya konflik Timur Tengah
PT Equityworld Futures Semarang – Harga minyak memperpanjang kenaikan pada hari Senin, dengan Brent mendekati $80 untuk membangun lonjakan mingguan tertajam minggu lalu sejak awal 2023, didorong oleh kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih luas dan potensi gangguan pada ekspor dari wilayah penghasil minyak utama.
Harga minyak mentah Brent naik $1,11, atau 1,4%, menjadi $79,16 per barel pada pukul 08.39 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $1,28, atau 1,7%, menjadi $75,66.
Brent naik lebih dari 8% minggu lalu sementara WTI melonjak 9,1% karena kemungkinan Israel akan menyerang infrastruktur minyak Iran sebagai respons terhadap serangan rudal Iran terhadap Israel pada 1 Oktober.
Potensi eskalasi konflik telah mengimbangi meningkatnya tekanan sisi permintaan, kata Priyanka Sachdeva, analis di Phillip Nova.
Roket yang ditembakkan oleh Hizbullah yang didukung Iran menghantam kota terbesar ketiga Israel, Haifa, pada Senin pagi. Sementara itu, Israel tampak siap untuk memperluas serangan darat ke Lebanon selatan pada peringatan pertama perang Gaza, yang telah menyebarkan konflik di seluruh Timur Tengah.
Penyebaran itu meningkatkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat, sekutu adidaya Israel, dan musuh bebuyutan Iran akan terseret ke dalam perang yang lebih luas.
Namun, ANZ Research memperkirakan pasokan langsung akan relatif kecil.
"Kami melihat serangan langsung terhadap fasilitas minyak Iran sebagai respons yang paling tidak mungkin di antara pilihan Israel," katanya, seraya mencatat penyangga yang disediakan oleh kapasitas cadangan kelompok produsen OPEC sebesar 7 juta barel per hari.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, akan mulai meningkatkan produksi mulai Desember setelah memangkas dalam beberapa tahun terakhir untuk mendukung harga karena lemahnya permintaan global.
OPEC+ memiliki kapasitas minyak cadangan yang cukup untuk mengimbangi Israel yang menghancurkan pasokan Iran, tetapi akan kesulitan jika Iran membalas dengan menyerang instalasi negara-negara Teluk tetangga, kata para analis.
Ketika konflik Timur Tengah dimulai setahun lalu, harga Brent berada pada $88,15, tetapi harga sekarang sekitar $10 lebih rendah.
"Meskipun tak ada yang dapat menyentuh emosi yang ditimbulkan konflik tersebut bagi komunitas minyak, namun hal tersebut telah benar-benar diredam oleh pertimbangan ekonomi makro yang telah menggagalkan gagasan peningkatan permintaan global," kata John Evans dari pialang minyak PVM.
PT Equityworld Futures Semarang
Komentar
Posting Komentar