PT Equityworld Futures Semarang – Prakiraan untuk Pasar Minyak: Surplus Diperkirakan Akan Terjadi Pada Tahun 2025, Menurut Analisis Morgan Stanley

© Reuters.  

PT Equityworld Futures Semarang – Morgan Stanley telah memperkirakan bahwa pasar minyak mentah, yang saat ini sedang mengalami kekurangan, mungkin akan memiliki lebih banyak pasokan daripada permintaan tahun depan. Bank ini memperkirakan bahwa harga minyak akan turun ke kisaran antara $75 dan $79 pada tahun 2025.

Morgan Stanley menyatakan bahwa kekurangan pasokan di pasar kemungkinan akan terus berlanjut hingga kuartal ketiga. Namun, pada kuartal keempat, pasar diperkirakan akan stabil.

Alasan untuk perubahan ini adalah karena penurunan permintaan yang biasanya terjadi setelah musim panas dan perkiraan peningkatan produksi minyak dari negara-negara OPEC dan negara-negara yang tidak tergabung dalam OPEC.

Minggu lalu, Reuters melaporkan bahwa OPEC+ diperkirakan tidak akan merekomendasikan perubahan apapun pada rencana produksi minyak mereka saat ini pada pertemuan singkat mereka bulan depan. Ini berarti mereka akan mempertahankan rencana mereka untuk mulai mengurangi pemangkasan produksi minyak mulai bulan Oktober.

Morgan Stanley memperkirakan bahwa produksi minyak dari negara-negara OPEC dan non-OPEC akan naik sekitar 2,5 juta barel per hari pada tahun 2025, yang akan lebih besar dari pertumbuhan permintaan minyak.

Operasi kilang diprediksi akan mencapai titik tertinggi pada bulan Agustus tahun ini. Namun, Morgan Stanley tidak memperkirakan bahwa operasional kilang-kilang minyak akan mencapai level yang sama sampai Juli 2025.

Bank ini terus memprediksi bahwa harga minyak Brent pada kuartal ketiga tahun 2024 akan mencapai $86 per barel. Prediksi ini sejalan dengan Goldman Sachs, yang juga memperkirakan pada awal bulan ini bahwa harga rata-rata minyak Brent akan menjadi $86 per barel untuk periode waktu yang sama.

Pada hari Senin, harga minyak mentah Brent naik tipis 0,54%, mencapai $83,08 per barel pada pukul 0535 GMT. Pada saat yang sama, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga naik 0,54%, dengan harga perdagangan $80,56 per barel.

PT Equityworld Futures Semarang

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Equityworld Futures Semarang – Warning! Harga Minyak Naik Akibat Konflik Timur Tengah Bisa Tekan APBN

Gambar
  PT Equityworld Futures Semarang – Lonjakan harga komoditas minyak dunia akibat konflik geopolitik di Timur Tengah dinilai berpotensi memberikan tekanan besar terhadap APBN. Head of Industry and Regional Research PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dendi Ramdani menjelaskan sensitivitas fiskal Indonesia terhadap kenaikan harga minyak sangat tinggi. Ia menjelaskan berdasarkan analisis Kementerian Keuangan, setiap kenaikan US$ 1 per barel akan meningkatkan biaya subsidi energi sebesar Rp 6,9 triliun. "Jadi bisa dibayangkan kalau naik US$10 itu hampir Rp 69 triliun terus kemudian ke US$20 ya berarti hampir Rp 140 triliun, dan itu tentu akan berdampak nanti ke defisit," ujar Dendi dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia, Jumat (20/6/2025). Dendi menjelaskan, walaupun biasanya pemerintah menyalurkan kompensasi dan menjaga cash flow, perusahaan BUMN seperti Pertamina dan PLN akan terdampak. "Cashflownya itu bebannya di BUMN, tapi secara umum itu tentu akan meningkatkan harga minyak...
Baca selengkapnya

PT Equityworld Futures Semarang – 1.800 Ton Emas Orang RI Disimpan Di Bawah Bantal, Begini Penjelasannya

Gambar
  PT Equityworld Futures Semarang – Ada Fakta menarik bahwa masyarakat Indonesia masih menyimpang kekayaannya secara konvensional. Setidaknya dari catatan McKinsey & Company bahwa ada 1.800 ton emas yang disimpan di "bawah bantal". Hal ini diungkapkan, Deputi bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Ferry Irawan, dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (18/6/2025). "Target kita di catatan McKinsey itu ada sekitar 1.800 ton dalam tanda kutip di bawah bantal ini kita harapkan masuk dalam sistem kita, melalui bank Bullion, yang kita harapkan bisa kita putar ke ekonomi kita," kata Ferry, saat memberikan sambutan. Ferry mengatakan bahwa diharapkan emas yang dimiliki masyarakat itu bisa masuk dalam ekosistem bank bullion. Supaya bisa juga turut serta berperan dalam ekonomi Indonesia. Ferry juga mengatakan setidaknya sampai saat ini kegiatan sim...
Baca selengkapnya

PT Equityworld Futures Semarang – IHSG Melesat Tembus Level 7.200 Lagi, Ada Apa?

Gambar
  PT Equityworld Futures Semarang – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat hingga tembus area psikologi 7.200 jelang jeda sesi satu perdagangan hari ini (10/6/2025). Emiten yang memiliki nilai kapitalisasi yang menguat menjadi pendorong indeks utama pasar saham Indonesia. Berdasarkan data Refinitiv IHSG tercatat di 7.206 atau menguat 1,31% pada perdagangan hari ini sampai pukul 11.00 WIB. Emiten BBCA menjadi penggerak utama IHSG hingga siang ini dengan kontribusi 10,22 indeks poin atau 0,14% dari kenaikan IHSG, Kemudian ada emiten energi dan infrastruktur milik SInar Mas DSSA dengan kontribusi 10,19 indeks poin. Selanjutnya ada BMRI dan ada emiten milik Prajogo Pangestu TPIA dengan kontribusi masing-masing 8,81 indeks poin dan 6,20 indeks poin. Di sisi lain ada sentimen penting dari kelanjutan perang tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pejabat dari AS dan China mengadakan pembicaraan perdagangan pada Senin di London, dIInggrs dengan Menteri Keuangan AS Scott Bes...
Baca selengkapnya