PT Equityworld Futures Semarang – Semarang Dolar Beranjak Turun, Euro Menguat sebelum Rilis Inflasi Kunci
PT Equityworld Futures Semarang – Semarang Dolar AS sedikit melemah di awal perdagangan Eropa hari Selasa (27/02), sementara euro menguat sebelum rilis data inflasi utama pekan ini yang akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga global.
Pada pukul 16.00 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan turun 0,2% ke 103,570, menyusul pelemahan 0,2% pada hari Senin.
Dolar tenang menjelang rilis pengukur inflasi favorit Fed
Dolar telah melemah selama seminggu terakhir, tetapi masih diperdagangkan tidak jauh dari level tertinggi tiga bulan terakhir kala traders memposisikan untuk Federal Reserve mempertahankan suku bunga di level tinggi lebih lama dari yang diperkirakan pada awal tahun.
Presiden Federal Reserve Bank Kansas City, Jeffrey Schmid, pada hari Senin, menjadi pejabat terbaru yang memperingatkan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunga lebih awal.
"Dengan inflasi yang berjalan di atas target, pasar tenaga kerja yang ketat dan permintaan yang menunjukkan momentum yang cukup besar, pandangan saya sendiri adalah bahwa tidak ada kebutuhan untuk menyesuaikan sikap kebijakan," kata Schmid dalam pidato publiknya yang ekstensif sejak ia mulai bekerja pada bulan Agustus lalu.
Indeks harga PCE inti akan dirilis pada hari Kamis, dan rentang perdagangan valas kemungknan akan ketat menjelang rilis data tersebut, yang secara luas dipandang sebagai pengukur inflasi pilihan Fed.
Para ekonom memperkirakan kenaikan 0,4% untuk Januari setelah 0,2% di bulan sebelumnya. Angka yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mendorong the Fed untuk menunda penurunan suku bunga lebih lanjut.
Euro menguat jelang rilis IHK
Di Eropa, EUR/USD diperdagangkan naik 0,2% ke 1,0863, di mana traders Eropa juga mengawasi inflasi saat zona euro merilis data harga konsumen terbaru pada hari Jumat, angka terakhir sebelum rapat Bank Sentral Eropa mendatang pada 7 Maret.
Para ekonom memperkirakan angka tahunan sebesar 2,5% untuk bulan Februari, turun dari 2,8% di bulan Januari.
Meskipun angka ini masih berada di atas target jangka menengah ECB sebesar 2%, bank sentral juga harus menghadapi pertumbuhan yang kurang menggembirakan di zona euro, dan khususnya di Jerman, negara dengan ekonomi dominan di kawasan ini.
Sentimen konsumen Jerman diperkirakan akan tetap berada pada level rendah di bulan Maret, menurut data yang diterbitkan oleh GfK pada hari Selasa.
GBP/USD diperdagangkan 0,1% lebih tinggi ke 1,2698, setelah data menunjukkan harga bahan makanan Inggris naik bulan ini pada tingkat terendah sejak Maret 2022.
Periset pasar Kantar mengatakan inflasi harga bahan makanan tahunan Inggris sebesar 5,3% dalam empat minggu hingga 18 Februari, turun dari 6,8% pada periode empat minggu sebelumnya.
Namun, inflasi Inggris terus berjalan pada level di atas target jangka menengah Bank of England sebesar 2%, menyiratkan bahwa BOE masih cenderung tertinggal dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dalam menurunkan suku bunga.
Yen mendapat dorongan dari data inflasi
Di Asia, USD/JPY diperdagangkan turun 0,4% ke 150,17, dengan yen menjadi salah satu mata uang yang berkinerja lebih baik pada hari ini setelah inflasi konsumen tercatat dikit lebih tinggi dari yang diharapkan untuk bulan Januari.
Kendati angka tersebut masih menunjukkan turunnya inflasi, hal ini memperhitungkan ekspektasi yang meningkat bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga paling cepat pada bulan April.
USD/CNY diperdagangkan sebagian besar tidak berubah di 7,1980, dalam perdagangan rangebound sebelum serangkaian angka purchasing managers index utama yang akan dirilis pada hari Jumat ini, yang diharapkan bisa memberi lebih banyak bantuan pada ekonomi terbesar di Asia ini.

Komentar
Posting Komentar