PT Equityworld Futures Semarang – Mata Uang Asia Stabil, Dolar Mundur dari High 3 Bulan; Khawatir Suku Bunga Tetap Ada
PT Equityworld Futures Semarang – Mata uang Asia Sebagian besar bertahan dalam range yang ketat pada hari Rabu (07/02), stabil setelah alami kerugian baru ini tatkala dolar mundur dari level puncak tiga bulannya baru-baru ini, meskipun prospek suku bunga AS yang tinggi untuk waktu yang lebih lama masih membuat traders khawatir.
Mata uang regional mengalami penurunan tajam selama tiga sesi terakhir, setelah sejumlah data ekonomi AS yang kuat dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve membuat traders sebagian besar mengurangi harapan pemotongan suku bunga lebih awal oleh bank sentral.
Tren ini mendorong peningkatan tajam dalam dolar, dengan greenback bergerak tepat di bawah level terkuatnya sejak awal November. Indeks dolar dan indeks dolar berjangka keduanya turun sekitar 0,1% di perdagangan Asia.
Dengan pasar yang kini mengurangi ekspektasi pangkas suku bunga di bulan Maret dan Mei, mata uang Asia kemungkinan akan mengalami lebih banyak tekanan dalam beberapa minggu mendatang sementara dolar akan tetap kuat. Suku bunga AS yang tinggi mengurangi daya tarik aset-aset berimbal hasil tinggi yang penuh risiko.
Data inflasi AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis minggu depan, akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah suku bunga.
Di antara mata uang Asia, dolar Australia agak menjadi pembeda, naik 0,1% dan lanjut kenaikan kuat dari sesi sebelumnya setelah Reserve Bank of Australia memperingatkan bahwa mereka masih dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut dalam menghadapi inflasi yang tinggi.
Yen Jepang stabil setelah mencapai level terendah 1,5 bulan di awal minggu ini, di tengah berlanjutnya ketidakpastian atas rencana Bank of Japan untuk mulai mengetatkan kebijakan.
Yuan China tidak banyak bergerak, dan juga sebagian besar tertinggal dari rekan-rekan regionalnya karena kekhawatiran atas kesehatan ekonomi China masih berlanjut. Meskipun pihak berwenang China mengumumkan sejumlah langkah untuk mendukung pasar saham lokal minggu ini, mereka tidak melakukan banyak hal untuk mengatasi pemulihan ekonomi yang lamban di negara ini.
Data data inflasi China untuk bulan Januari akan terbit pada hari Kamis, dan diperkirakan akan memberikan sedikit dukungan pada yuan. Data ini juga dirilis sebelum libur Tahun Baru Imlek selama seminggu.
Sebagian besar mata uang Asia lainnya berada dalam range yang ketat. Dolar Singapura dan won Korea Selatan keduanya naik 0,1% setelah alami penurunan minggu ini.
Rupee India naik jelang RBI, poling Reuters lihat beberapa kekuatan
Rupee India naik 0,1% dan berhasil menembus di bawah level 83 terhadap dolar. Fokus tertuju pada rapat Reserve Bank of India pada hari Kamis ini, di mana bank sentral diperkirakan akan menahan suku bunga tidak berubah.
Namun, pandangan RBI mengenai inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi fokus utama.
Sebuah poling Reuters mengungkap bahwa analis memperkirakan rupee akan mengalami penguatan tahun ini, di tengah dukungan yang terus berlanjut dari RBI.
Tetapi mata uang India tetap dekat dengan rekor terendah, setelah melihat sedikit kekuatan meskipun ada pertumbuhan yang luar biasa dalam ekonomi India selama dua tahun terakhir.

Komentar
Posting Komentar