PT Equityworld Futures Semarang – Harga Minyak Turun saat Potensi Meningkatnya Cadangan Imbangi Optimisme OPEC


PT Equityworld Futures Semarang – Harga minyak sedikit turun di perdagangan Asia pada hari Rabu (28/02), mendapat tekanan dari tanda-tanda peningkatan mingguan besar cadangan AS dan potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Harga alami peningkatan kuat dari sesi sebelumnya setelah laporan media menunjukkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) dapat mempertahankan laju pengurangan pasokan saat ini hingga akhir 2024, menjaga pasokan global tetap terbatas.

Tetapi harga minyak masih tetap berada dalam kisaran perdagangan $75 hingga $85 yang dicatat sejauh ini pada tahun 2024, karena optimisme atas OPEC+ diimbangi oleh data industri yang menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak AS.

Minyak Brent yang akan berakhir April turun 0,4% menjadi $83,31 per barel, sementara minyak WTI turun 0,3% menjadi $78,58 per barel pukul 09.02 WIB.

Minyak juga tertekan oleh penguatan dolar, saat pasar menunggu data utama Indeks harga PCE minggu ini untuk mengukur jalur inflasi dan suku bunga AS.

Data API tunjukkan peningkatan besar persediaan minyak AS
Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak AS tumbuh 8,4 juta barel dalam sepekan hingga 22 Februari, jauh lebih banyak dari ekspektasi analis untuk kenaikan 1,8 juta barel.

Angka ini mengindikasikan bahwa pasar AS tetap dipasok dengan baik di tengah rekor produksi yang tinggi dan konsumsi bahan bakar yang relatif lamban.

Namun, pasar AS diperkirakan akan mengetat dalam beberapa minggu mendatang, kala sejumlah kilang minyak kembali beroperasi setelah libur musim dingin yang panjang.

Meskipun data API biasanya menunjukkan angka yang sama dengan data dari inventaris resmi, yang akan dirilis pada hari yang sama, data ini agak berbeda dengan data pemerintah dalam beberapa minggu terakhir.

Biden mengatakan Israel menyetujui gencatan senjata selama Ramadan
Laporan-laporan media menyebut bahwa Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel setuju untuk menghentikan pertempuran di Gaza selama lebih dari sebulan, selama bulan suci Ramadan.

Para pejabat Israel dan Hamas meremehkan komentar Biden. Namun pada saat yang sama, para pejabat Hamas juga terlihat sedang mempelajari proposal gencatan senjata baru yang diajukan oleh AS, Qatar, dan Mesir di Paris.

Perang Israel-Hamas telah memberikan dukungan bagi harga minyak dalam beberapa bulan terakhir, terutama di tengah kekhawatiran bahwa konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah akan mengganggu pasokan minyak global.

Serangan-serangan yang terus berlanjut oleh Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah juga telah mengganggu rute-rute pelayaran global dan menunda beberapa pengiriman minyak di Eropa dan Asia.

Analis ANZ melihat pasar minyak fisik yang lebih ketat
Analis di ANZ menulis dalam sebuah catatan pagi bahwa permintaan kilang AS yang kuat, permintaan ekspor minyak AS yang tinggi, dan spread yang melebar antara minyak spot dan kontrak futures satu bulan indikasi pasar fisik yang lebih ketat dalam beberapa bulan mendatang - sebuah tren yang positif untuk harga minyak.

Mereka mencatat bahwa pembeli spot China juga meningkat di tengah permintaan yang lebih tinggi selama Libur Tahun Baru Imlek, sementara potensi perpanjangan pengurangan pasokan oleh OPEC+ bisa menjadi tanda pasar yang lebih ketat di tahun ini.

PT Equityworld Futures Semarang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Equityworld Futures Semarang – Warning! Harga Minyak Naik Akibat Konflik Timur Tengah Bisa Tekan APBN

PT Equityworld Futures Semarang – 1.800 Ton Emas Orang RI Disimpan Di Bawah Bantal, Begini Penjelasannya

PT Equityworld Futures Semarang – IHSG Melesat Tembus Level 7.200 Lagi, Ada Apa?