PT Equityworld Futures Semarang – Bursa Saham Asia Kian Menguat; Nikkei Dekati Rekor Tertinggi
PT Equityworld Futures Semarang – Bursa saham Asia sebagian besar naik pada hari Jumat (16/02) mengikuti jejak kuat dari Wall Street, sementara indeks Nikkei 225 Jepang memperpanjang peningkatan kuatnya dan sekarang diperdagangkan dalam jarak dekat dari rekor tertinggi.
Bursa Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan semalam, dibantu oleh kenaikan yang kuat di sektor energi karena harga minyak rebound. Data yang menunjukkan retail sales turun tak terduga sepanjang bulan Januari juga mendorong beberapa harapan untuk penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve, meskipun kemudian komentar dari pejabat Fed menepis anggapan ini.
S&P 500 dan Dow berjangka turun tipis di perdagangan Asia, sementara Nasdaq 100 Futures naik 0,1%, kala saham-saham teknologi tetap ditopang baik oleh hype seputar pengembangan kecerdasan buatan.
Saham-saham teknologi naik oleh hype AI setelah OpenAI ungkap platform video baru
Tren ini juga tercermin di pasar Asia, di mana bursa-bursa teknologi mencatat peningkatan terkuat. Indeks Hang Seng di Hong Kong dan KOSPI di Korea Selatan menguat 0,7%, keuntungan di sektor teknologi membantu ASX 200 di Australia naik 0,5%.
Hype atas AI meningkat setelah pencipta ChatGPT, OpenAI, mengungkapkan platform AI baru, "Sora," yang mampu membuat video terperinci berdasarkan petunjuk teks. Namun software ini masih dalam tahap awal pengembangan.
Saham-saham produsen chip sejauh ini merupakan penyokong terbesar tren ini, dengan saham-saham utama Asia - terutama TSMC (TW:2330) (NYSE:TSM), pembuat chip kontrak dengan produksi terbesar di dunia, mencatatkan peningkatan lebih dari 10% minggu ini. Sahamnya juga diperdagangkan mendekati rekor tertinggi yang dicapai pada awal minggu ini.
Nikkei 225 Jepang pertahankan rekor tertinggi di depan mata
Nikkei 225 memangkas sedikit penguatan sebelumnya pada hari Jumat, tetapi masih diperdagangkan naik 0,8% di 38.485,0 poin pukul 09.13 WIB. Indeks ini berada di level tertinggi 34 tahun, dan diperdagangkan sedikit di bawah level tertinggi sepanjang masa di 38.915 poin.
Kenaikan dimotori terutama oleh saham-saham teknologi besar, produsen chip dan saham-saham yang berhubungan dengan chip, di tengah berlanjutnya hype atas AI.
Tetapi saham Jepang yang lebih luas juga didukung oleh meningkatnya spekulasi bahwa Bank of Japan akan menunda lebih lanjut rencananya untuk mulai menaikkan suku bunga, utamanya setelah data yang menunjukkan ekonomi Jepang secara tak terduga memasuki resesi pada kuartal keempat.
Indeks TOPIX yang lebih luas, yang memiliki persentase perusahaan teknologi yang lebih rendah daripada Nikkei, naik 1%.
Analis di Citi mengatakan bahwa saham-saham Jepang kemungkinan akan menguat lebih lanjut pada tahun 2024 dan Nikkei diproyeksi mencapai 45.000 poin, sementara TOPIX kemungkinan akan mencapai 3.100 poin - mengimplikasikan peningkatan 18% dan 20% dari level saat ini.
Pasar Asia yang lebih luas juga menguat. Saham Filipina dan IHSG masing-masing naik 0,4%, sementara indeks futures Nifty 50 India dibuka sedikit positif.

Komentar
Posting Komentar