PT Equityworld Futures Semarang – Mata Uang Asia Sideways Lagi, Dolar Lanjut Stabil dalam Ketidakpastian Pangkas Rate; Yen Naik karena BOJ
PT Equityworld Futures Semarang – Mata uang Asia bergerak dalam range yang terbatas pada hari Rabu (24/01), sementara dolar stabil di dekat level tertinggi enam minggu tatkala pasar menunggu sinyal lain tentang kapan Federal Reserve dapat mulai memangkas suku bunga.
Yen Jepang merupakan yang berbeda hari ini, naik 0,3% setelah Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda memberikan lebih banyak sinyal tentang potensi berakhirnya kebijakan ultra-dovish bank tersebut. Namun Ueda tidak memberikan isyarat yang jelas tentang kapan BOJ akan beralih dari suku bunga negatif, dan mengatakan bahwa kebijakan moneter yang longgar akan tetap ada dalam waktu dekat.
Yen juga dibantu oleh data perdagangan yang lebih kuat untuk bulan Desember, dengan ekspor Jepang ke China naik untuk pertama kalinya dalam 13 bulan.
Namun, data purchasing managers index (PMI) untuk bulan Januari mengungkap penurunan yang berkelanjutan aktivitas manufaktur Jepang, sementara aktivitas jasa tumbuh lebih jauh pada Desember.
Mata uang Asia yang lebih luas berada dalam range yang ketat di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai suku bunga AS yang lebih tinggi. Sebagian besar mata uang regional telah mencatat kerugian besar selama seminggu terakhir karena traders mulai menilai ekspektasi pemangkasan suku bunga Maret 2024.
Yuan China bergerak sideways, tetapi mengalami penguatan minggu ini setelah Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah China merencanakan paket dukungan besar-besaran senilai 2 triliun yuan ($278 miliar) untuk pasar saham lokal.
Laporan ini memicu optimisme bahwa pemerintah akan meluncurkan lebih banyak dukungan untuk perekonomian. Namun, sentimen yang lebih luas terhadap China tetap diredam di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut atas pemulihan ekonomi pasca-COVID yang lambat.
Kekhawatiran terhadap China membuat sebagian besar mata uang Asia berada di bawah tekanan, terutama mata uang yang memiliki eksposur perdagangan ke negara tersebut.
Dolar Australia turun 0,1%, bahkan ketika data PMI untuk bulan Januari menunjukkan beberapa peningkatan dalam aktivitas manufaktur dan jasa. Aussie, yang biasanya dilihat sebagai indikator sentimen risiko yang lebih luas terhadap pasar Asia, juga diperdagangkan mendekati posisi terendah tujuh minggu.
Dolar Singapura datar, sementara Won Korea Selatan turun 0,1%.
Dolar stabil di dekat high 6 minggu dengan data ekonomi, rapat Fed berikutnya
Indeks dolar dan indeks dolar berjangka turun 0,1% di perdagangan Asia setelah melonjak ke level tertinggi awal Desember di sesi sebelumnya.
Greenback mengalami awal yang kuat untuk tahun 2024 karena inflasi dan data pasar tenaga kerja yang kuat membuat traders sebagian besar mengurangi ekspektasi untuk penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed.
Gagasan ini diperburuk oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed selama seminggu terakhir.
Fokus saat ini beralih ke data produk domestik bruto kuartal keempat, yang akan dirilis hari Kamis, dan data Indeks harga PCE - pengukur inflasi pilihan Fed - yang akan terbit pada hari Jumat. Tanda-tanda ketahanan dalam pertumbuhan ekonomi dan inflasi memberikan dorongan lebih besar kepada The Fed untuk menahan suku bunga lebih tinggi untuk waktu lebih lama.
Data ini juga dirilis hanya beberapa hari sebelum rapat pertama The Fed untuk tahun 2024, di mana bank sentral diperkirakan akan menahan suku bunga di level tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
Namun, The Fed masih diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga tahun ini, yang akan membuat traders terus memantau isyarat-isyarat yang muncul dari rapat tersebut.

Komentar
Posting Komentar