PT Equityworld Futures Semarang – Bursa Asia Naik, Nikkei Kian Melonjak usai BOJ Tetap Dovish; Kerugian di China Berhenti
PT Equityworld Futures Semarang – Sebagian besar bursa saham Asia menguat pada hari Selasa (23/01), mengikuti sentimen positif dari Wall Street setelah naiknya sektor teknologi mendorong capaian rekor di indeks AS, sementara Bank of Japan mempertahankan sikap ultra-dovish dan memperkirakan inflasi yang mendingin.
Pasar China sedikit menghentikan penurunan baru-baru ini, sementara indeks Hang Seng Hong Kong rebound dari posisi terendah dalam 15 bulan terakhir di tengah laporan media bahwa pemerintah berencana untuk memobilisasi lebih banyak langkah untuk mendukung pasar saham lokal.
Tetapi indeks-indeks di China tetap berada di posisi terendah dalam beberapa tahun, terutama karena sentimen terhadap negara tertekan oleh tanda-tanda pelemahan ekonomi yang terus-menerus.
Pasar Asia yang lebih luas naik karena dorongan positif dari Wall Street, saat sektor teknologi tetap didukung oleh mencuatnya hype yang terus berlanjut atas kecerdasan buatan. S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average keduanya mencapai rekor tertinggi pada hari Senin.
Sejumlah laporan keuangan kuartalan perusahaan-perusahaan besar AS juga akan terbit minggu ini, termasuk laporan dari Netflix Inc (NASDAQ:NFLX), Tesla Inc (NASDAQ:TSLA), dan Intel Corporation (NASDAQ:INTC).
Saham Jepang catat level tertinggi baru 34 tahun dengan BOJ tetap dovish
Saham-saham Jepang terus mengungguli rekan-rekan regional, di mana Nikkei 225 terus melesat 1% ke level tertinggi 34 tahun. Indeks TOPIX yang lebih luas naik 0,4% dan juga diperdagangkan di level tertinggi 1990.
BOJ mempertahankan kebijakan ultra-dovish-nya tidak berubah, mengutip peningkatan ketidakpastian atas ekonomi Jepang. Tetapi bank juga memangkas perkiraan inflasi indeks harga konsumen untuk tahun fiskal 2024 - sebuah skenario yang menjadi pertanda baik bagi ekonomi Jepang.
Inflasi yang lebih lemah memberikan sedikit dorongan bagi BOJ untuk mulai mengetatkan kebijakan, dan bank sentral juga menawarkan sedikit isyarat tentang rencana tersebut pada hari Selasa. BOJ yang sangat dovish adalah titik kunci dukungan untuk saham Jepang, pasalnya kondisi moneter tetap longgar meskipun ada kenaikan suku bunga di seluruh dunia.
Pasar Asia yang lebih luas juga naik imbas naiknya saham-saham teknologi. Indeks ASX 200 Australia menguat 0,7% ke level tertinggi dalam dua minggu.
Indeks KOSPI di Korea Selatan naik 0,6%, bahkan ketika data menunjukkan inflasi harga produsen meningkat pada bulan Desember.
Indeks Nifty 50 India dibuka naik sekitar 0,7% dan saham-saham teknologi besar di negara ini mengikuti penguatan saham-saham global.
Sentimen terhadap India juga membaik di tengah surutnya kekhawatiran akan kekerasan komunal di negara ini, setelah peresmian sebuah kuil yang kontroversial di India Utara.
Saham China tahan kerugian di tengah laporan dukungan lanjutan pemerintah
Kala saham-saham Hong Kong rebound, indeks acuan China tetap berada dalam range perdagangan yang ketat dan masih di dekat posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir. Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 turun 0,3% ke level terendah dalam lima tahun terakhir, sedangkan Shanghai Composite stabil di level terendah dalam empat tahun terakhir.
Bloomberg melaporkan pemerintah China tengah mempertimbangkan untuk membentuk dana stabilisasi pasar saham hingga 2 triliun yuan (278 miliar) untuk membeli saham-saham dalam negeri dan membendung aksi jual yang bertambah di pasar saham China.
Meskipun laporan ini membantu mengurangi kerugian yang lebih besar di pasar China, laporan ini juga menggarisbawahi perlunya pemerintah melakukan intervensi di tengah pelemahan yang semakin parah di pasar saham negara ini.
Saham-saham China berkinerja terburuk di Asia pada tahun 2023, dengan kinerja yang buruk ini berlanjut ke tahun 2024 saat ekonomi terbesar kedua di dunia ini hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda perbaikan.

Komentar
Posting Komentar