PT Equityworld Futures Semarang – Mayoritas Bursa Saham Asia Menghijau Pada Hari Rabu (20/12)
PT Equityworld Futures Semarang – Mayoritas bursa saham Asia menghijau pada hari Rabu (20/12) dalam ekspektasi pemotongan suku bunga AS dan sinyal dovish dari Bank of Japan membuat investor tetap optimis akan lingkungan yang lebih akomodatif di tahun mendatang.
Nikkei 225 Jepang tetap menjadi yang terbaik di antara rekan-rekannya, melonjak 1,8% ke level tertinggi 33 tahun setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakan ultra-dovish dan menawarkan sedikit isyarat tentang potensi pivot pada tahun 2024.
BOJ yang dovish telah menjadi titik kunci dukungan untuk Nikkei tahun ini, mengingat bank tersebut sebagian besar melangkah kontras dengan rekan-rekan globalnya karena mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah. Dengan BOJ yang sekarang menunjukkan sedikit niat untuk memperketat kondisi moneter pada tahun 2024, saham-saham Jepang akan menikmati kondisi akomodatif lebih lama.
Optimisme terhadap BOJ juga membantu saham Jepang menguat setelah data impor dan ekspor yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan November, yang menandai meningkatnya tekanan pada ekonomi dari kondisi lemah di mitra dagang terbesarnya, yaitu China.
Saham China tertinggal saat PBOC tahan suku bunga
Saham-saham China tampak tertinggal dari saham-saham lain pada hari ini, setelah People's Bank of China mempertahankan loan prime rate acuan tidak berubah dalam keputusan suku bunga terakhir untuk tahun ini. Meskipun langkah ini sebagian besar sudah diperkirakan sebelumnya, PBOC juga menyoroti betapa kecilnya ruang yang dimiliki oleh pemerintah China untuk memberikan lebih banyak stimulus moneter.
Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite RRT masing-masing turun 0,4% dan 0,3%, dan diperdagangkan mendekati level terendahnya untuk tahun ini. Kekhawatiran akan perlambatan pemulihan ekonomi di China telah memukul saham-saham lokal tahun ini, dan juga telah mengganggu sentimen terhadap pasar Asia yang lebih luas.
Namun, saham-saham Asia yang lebih luas terdorong oleh penguatan saham-saham di Wall Street sesi sebelumnya saat indeks saham AS hampir mencapai level tertinggi baru. Saham-saham AS telah menguat setelah Federal Reserve memberi sinyal diakhirinya kenaikan suku bunga dan mengatakan bahwa penurunan suku bunga mungkin terjadi pada tahun 2024.
Rapat BOJ minggu ini juga mengakhiri semua pertemuan bank sentral utama untuk tahun 2023, dan menetapkan nada dovish untuk tahun mendatang, yang kemungkinan akan menguntungkan aset berbasis risiko.
Gagasan ini mendorong saham-saham Asia, meskipun ketidakpastian soal waktu penurunan suku bunga The Fed agak membatasi penguatan. Beberapa pejabat The Fed juga berusaha untuk menepis ekspektasi pemotongan suku bunga segera pada awal tahun 2024.
Indeks Hang Seng Hong Kong mengungguli rekan-rekannya di China, melesat naik 1,1% ditopang penguatan saham-saham energi dan teknologi besar.
Indeks ASX 200 di Australia naik 0,6% ke level tertinggi 10 bulan, di tengah meningkatnya harapan bahwa Reserve Bank of Australia juga akan menaikkan suku bunga. Naiknya saham-saham pertambangan dan bank menjadi dorongan terbesar untuk ASX.
KOSPI Korea Selatan melonjak 1,4% dari penguatan saham-saham teknologi besar, sedangkan indeks futures Nifty 50 India sedikit positif dekat dengan rekor tertinggi.
Optimisme atas ekonomi India merupakan titik kunci dukungan untuk Nifty, dan diperkirakan akan terus mendorong aliran modal asing ke negara ini.

Komentar
Posting Komentar