PT Equityworld Futures Semarang – Harga Minyak Turun Di Perdagangan Asia Pada hari Kamis (21/12)
PT Equityworld Futures Semarang – Harga minyak turun di perdagangan Asia pada hari Kamis (21/12) dalam momentum rally terbaru ini ditahan oleh data yang menunjukkan peningkatan tak terduga cadangan AS, sementara potensi gencatan perang Israel-Hamas mengurangi ekspektasi atas gangguan pasokan lebih lanjut.
Laporan-laporan media mengungkap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berada di Mesir untuk melakukan perundingan damai dengan Israel, yang dilakukan hanya seminggu setelah AS memveto resolusi PBB untuk gencatan senjata dalam perang tersebut.
Perundingan Haniyeh dengan Israel meningkatkan prospek potensi deeskalasi dalam konflik, yang pada gilirannya dapat mengurangi gangguan dalam aktivitas pelayaran di Laut Merah.
Minyak Brent untuk penyerahan Februari turun 0,8% menjadi $79,05 per barel, sementara minyak WTI turun 0,7% ke $73,91 per barel pukul 08.05 WIB.
Harga minyak rebound tajam dari posisi terendah lima bulan selama seminggu terakhir, didorong oleh prospek gangguan pasokan di Timur Tengah setelah pasukan yang didukung Yaman menyerang beberapa kapal di Laut Merah terkait perang Israel-Hamas.
Langkah ini membuat perusahaan-perusahaan minyak dan pelayaran menghindari Terusan Suez, yang menyiratkan potensi penundaan pengiriman. AS juga mengirim pasukan angkatan laut yang terdiri dari 10 negara untuk menegakkan keamanan di wilayah tersebut.
Tetapi apakah ini memiliki dampak nyata pada pasokan minyak global masih belum jelas, terutama karena persediaan minyak Eropa dan AS tetap tinggi, seperti halnya produksi di Amerika.
Traders menyampaikan kepada Reuters bahwa kecuali gangguan di Laut Merah berlangsung selama lebih dari beberapa minggu, gangguan tersebut tidak akan berdampak pada pasokan.
Perang Israel-Hamas sejauh ini hanya berdampak kecil terhadap pasokan minyak sejak dimulainya perang pada bulan Oktober. Namun, traders masih tetap khawatir karena konflik ini bisa menarik lebih banyak kekuatan negara-negara di Timur Tengah, yang dapat secara nyata mengganggu pasokan dari wilayah yang kaya akan minyak ini.
Peningkatan cadangan AS hambat rebound minyak
Harga minyak menghadapi tekanan pada hari Rabu menyusul data yang menunjukkan peningkatan tak terduga dalam stok minyak AS.
Cadanga AS tumbuh 2,9 juta barel dalam sepekan hingga 15 Desember, mematahkan ekspektasi untuk penurunan 2,3 juta barel. Produksi tetap mendekati rekor tertinggi, sementara peningkatan yang lebih besar dari perkiraan dari persediaan bensin dan distilat juga menunjukkan turunnya permintaan bahan bakar.
Data tersebut menambah kekhawatiran atas pasar minyak yang dipasok dengan baik pada tahun 2024, terutama setelah pengurangan produksi yang mengecewakan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Kekhawatiran kelebihan pasokan telah membuat harga minyak berada di posisi terendah dalam lima bulan pada awal Desember.
Rebound dolar juga sedikit menekan minyak. Greenback naik pada hari Rabu di tengah aksi profit taking di Wall Street dan penurunan tajam poundsterling. Pasar juga mempertanyakan kapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada tahun 2024.

Komentar
Posting Komentar